30 Apr 2013
28 Apr 2013
Jadi Semua Terbuka: Bagi Kita- Bagiku dan Bagimu
Jadi "ada atau tiada" bukanlah menjadi satu-satunya pertanyaan sekarang. Pertanyaan lain kini adalah "Siapa kita ini?" Apakah kita benar-benar manusia yang tercipta dari daging dan darah ? Apakah dunia benar-benar nyata untuk jiwa dan rasa bagi yang terpilih dan yang memilih. Kita adalah bentuk rupa dari ciptaan-Nya yang bebas. Kita adalah terbuka, untuk satu dengan yang satu lainnya. Adalah suatu bentuk nirwana dipihak kita, hingga kita menyebutnya sebagai samudra yang indah. Kita memikirkan, kita merasakan. Bagi kita, bagiku lah dirimu dan bagimu lah diriku. Terbuka dan terbebas, namun membiarkannya tetap utuh dalam satu.
- untuk KITA.
Tulisan terkenal di sebuah Kuil ( di Delphi)
"Kenali dirimu sendiri!" Itu mengingatkan para pengunjung bahwa manusia tidak boleh mempercayai dirinya lebih sekedar makhluk hidup yang kelak akan mati dan tidak seorang pun dapat lolos dari takdirnya.
25 Apr 2013
Peat, 2002:158.
"We are now less certain about the consequences of that development we call "progress"......
24 Apr 2013
Swami Vivekenanda (Seorang India yang berpengaruh besar membawa ajaran Hindu ke Barat)
"Sebagaimana beberapa agama di dunia tertentu mengatakan bahwa orang yang tidak mempercayai adanya TUHAN adalah ateis, Kami pun mengatakan bahwa seseorang yang tidak mempercayai dirinya sendiri adalah ateis. Tidak percaya pada kemuliaan jiwanya sendiri itulah yang kami sebut ateis."
23 Apr 2013
Kataku adalah Gila. Tapi menjurus karena kamu yang telah menggerogoti sebuah "KISAH"
Aku menerima kartumu. Beberapa pencerahan telah menarik perhatian pada pentingnya waktu atas kritik dan prasangka terhadap akal yang semakin liar. Aliran yang terpendam kini menjadi aliran yang semakin menjadi utama dan kuat. Ketika hal tersebut semakin "MEMUSAT" aku akan datang. Tentu saja aku akan datang. Membawa sebuah LONCENG KEMENANGAN. Lalu, kita nikmati sebuah pesta yang sebenarnya. Dan yang terpenting adalah bahwa KITA adalah KITA. KITA adalah aku dan jiwa yang terpilih olehku.
Paus Yohanes Paulus II
Di dalam diri kita ada dua orang.
Yang pertama adalah Saya, dan
yang lain adalah Saya yang Seharusnya.
Manusia harus berjuang untuk menguasai keseimbangan diantara keduanya.
Yang pertama adalah Saya, dan
yang lain adalah Saya yang Seharusnya.
Manusia harus berjuang untuk menguasai keseimbangan diantara keduanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)