Melihatnya yang tanpa lelah, begitu antusias dan bersemangat untuk menciptakan generasi penerusnya yang berguna bagi semua orang, berguna bagi agamanya, berguna bagi bangsanya, yaa itulah cita seorang Ibu terhadap anaknya. Saya adalah salah satu jiwa dan raga yang telah dilahirkan ketika 19 tahun silam, keluar dari rahim seorang ibu yang sangat baik hati. Ya Ibuku. Begitu menderitanya (mungkin) ketika beliau sedang mengandungku selama sembilan bulan. Kuat, tegar, sehat, berpuasa dalam kata dan pikiran memang tak mudah bagi kita, namun Ibu tetap saja harus melaksanakan itu semua.
Kembali pada 19 tahun yang lalu, Alhamdulillah, saya terlahir dengan normal. Saya menjadi anak pertama dalam keluarga. Sungguh, ketika suara bayi (saya) berteriak ke dunia, tangis haru dari Ibu pun menyertai, betapa bangganya beliau, melihat "Sang Pahlawan Kecil" telah tiba di dunia untuk mengukir segala cita-citanya. Langkah-langkah tahun pun serasa dikemas oleh Ibu untuk membentuk saya menjadi pribadi yang dapat dibanggakan dan tentunya kelak menjadi wanita yang sukses dalam segala hal (Amin).
Perjalanan mengarungi pun saya lakukan, menjelajah suatu zaman ke zaman yang seterusnya, bergandeng dengan bimbingan dan tanggung jawab Ibu, saya tergerak untuk selalu maju. Ketahuilah pula, bahwa dalam setiap langkah yang saya lakukan, masih banyak kenakalan yang diperbuat. Entah berbentuk kecil hingga besar sekalipun. Atau bahkan sempat membuat Ibu menangis. Saya pun hanya menyadari dan mulai memikirkan betapa bodoh dan kejamnya saya merusak kehebatan singgahsana peri dalam hati Ibu.
Namun, hingga sampai sekarang, saya tetaplah anak. Menjadi anak-anak bagi Ibu saya. Ahh, yang terpenting kini adalah bagaimana sebuah pembuktian balas budi seorang anak terhadap jasa-jasa Ibu. Kuatkan tekat untuk selalu memberi yang terbaik. Ibu, engkau surgaku.
"Mama, saya akan berusaha sekuat tenaga mewujudkan cita-cita seperti yang mama inginkan. Percayalah, bahwa saya selalu cinta dan sayang mama dalam kondisi apapun di dunia. Mama adalah cermin masa depan bagi saya. Tunggu saya dalam kesuksesan, beri Ridho & doa mama untuk menemani setiap langkah saya menuju kesuksesan itu. Saya genggam erat pedoman dan petuah hidup yang selalu mama berikan di sepanjang umur saya. Iloveyou so much"
No comments:
Post a Comment